1. Pengertian
LEMP adalah kombinasi dari sistem operasi dan perangkat lunak open-source stack. Akronim LEMP berasal dari huruf pertama dari Linux, Nginx (engine-x) HTTP Server, database MySQL/MariaDB, dan PHP/Perl/Python.
2. Latar Belakang
Mengganti web server yang tadinya menggunakan apache2 menjadi Nginx.
3. Alat & Bahan
- Debian 8.6
- Perintah
- Laptop
- Menambah performa dari server itu sendiri.
- Mengganti web server dengan Nginx.
- Mengetahui pengertian.
- Mengetahui prosesnya.
Proses intstalasi LEMP ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
6. Langkah Kerja
- Masuk ke dalam terminal sebagai super user.
- Masukan perintah untuk menginstal Nginxnya, yaitu.
#apt-get install nginx
- Tunggu prosenya hingga selesai, untuk mencobanya berhasil atau tidak, kalian tulisakan di web browser IP-Addressnya, jika berhasil maka hasilnya seperti di bawah ini.
- Jika Nginxnya sudah terinstal, maka langkah selanjutnya instal databasenya, kalian bisa menggunakan MySQL ataupun MariaDB, di bawah sudah saya jabarkan bagaimana menginstal MySQL ataupun MariaDB.
- Masukan perintah untuk menginstal MySQLnya, yaitu.
#apt-get install mysql-server mysql-client
- Kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini, maka kalian isikan password yang akan di gunakan nanti.
- Kemudian muncul lagi gambar untuk Re-Type dari passwordnya, kalian masukan password yang tadi.
- Masukan perintah untuk menginstal MariaBDnya, yaitu.
#apt-get install mariadb-server
- Langkah selanjutnya sama seperti langkah ke 2 dan ke 3 di atas.
- Masukan perintah untuk menginstal PHPnya, yaitu.
#apt-get install php5 php5-fpm php5-mysql
5. Konfigurasi Nginx
- Masukan perintah untuk mengedit file default dari Nginxnya, yaitu.
#nano /etc/nginx/nginx.conf
- Cari script "worker_processes", maksudnya itu adalah jumlah CPU atau Core yang bekerja dalam suatu sistem operasi, untuk melihat berapa banyak Core yang ada pada OS kalian, hanya perlu memasukan perintah "lscpu", jika sudah ketemu ganti angka yang terdapat pada script tadi menjadi jumlah core kalian.
- Pindahkan atau ganti nama sebuah file default yang ada di direktori "sites-available" dengan perintah.
#mv /etc/nginx/sites-available/default /etc/nginx/sites-available/default.bak
- Buat sebuah file baru untuk menggantikan file yang tadi dipindahkan dengan perintah.
#nano /etc/nginx/sites-available/default
- Masukan atau Copy Paste script di bawah ini ke dalam file tersebut, tapi sesuaikan juga dengan punya kalian masing - masing.
server {
listen 80;
server_name debian.smkitif.local;
root /var/www/html;
index index.php index.html index.htm index.nginx-debian.html;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
error_page 404 /404.html;
error_page 500 502 503 504 /50x.html;
location = /50x.html {
root /var/www/html;
}
location ~ \.php$ {
try_files $uri =404;
fastcgi_pass 127.0.0.1:9000;
fastcgi_index index.php;
fastcgi_param SCRIPT_FILENAME $document_root$fastcgi_script_name;
include fastcgi_params;
}
}
- Restart Web servernya dengan perintah.
#systemctl restart nginx atau service nginx restart
- Restart juga PHPnya dengan perintah.
#systemctl restart php5-fpm
- Untuk mengecek apakah Nginxnya sudah berjalan atau belum, kalian masukan perintah berikut, dan pastikan hasilnya seperti di bawah ini.
#nginx -t
6. Konfigurasi PHP
- Masukan perintah untuk mengedit file default dari PHP dengan perintah.
#nano /etc/php5/fpm/php.ini
- Ganti sebuah script yang tadinya "cgi.fix_pathinfo=1" menjadi "cgi.fix_pathinfo=0".
- Restart lagi PHPnya dengan perintah.
#systemctl restart php5-fpm
- Buat sebuah file yang akan digunakan untuk melihat jenis - jenis PHP yang sudah terinstal. Masukan perintah berikut.
#nano /var/www/html/testphp.php
- Masukan script berikut agar file ini dapat berjalan.
<?php
phpinfo();
?>
- Untuk mengeceknya kalian tinggal menuliskan IP-Address/testphp.php, dan pastikan muncul seperti gambar di bawah ini.
- Jika Anda ingin membuat PHP-FPM menggunakan koneksi TCP, buka berkas /etc/php5/fpm/pool.d/www.conf, dengan perintah.
#nano /etc/php5/fpm/pool.d/www.conf
- Cari "script" listen = /var/run/php5-fpm.sock, ganti menjadi listen = 127.0.0.1:9000.
- Edit lagi file default dari Nginxnya dengan perintah berikut.
#nano /etc/nginx/sites/available/default
- Ganti "script" fastcgi_pass unix:/var/run/php5-fpm.sock; menjadi fastcgi_pass 127.0.0.1:9000.
- Restart lagi Nginxnya dengan perintah.
#systemctl restart nginx atau service nginx restart
7. Instalasi phpMyAdmin
- Masukan perintah untuk menginstal phpMyAdminnya, yaitu.
#apt-get install phpmyadmin
- Pilih Web Servernya Apache, karena secara default, nginx tidak terdaftar disini. Jadi, pilih Apache, dan akan kita konfigurasi phpMyAdmin agar bekerja pada web server Nginx nanti.
- Pilih Yes agar konfigurasi database untuk phpMyAdmin bekerja dengan dbconfig-common.
- Masukan password untuk phpMyAdmin kalian.
- Masukan password dari database yang tadi sudah kita buat (MariaDB/MySQL).
- Ketikan ulang password yang tadi.
- Kita LINK-an seluruh direktori default dari phpMyAdmin ke direktori /html, agar jika kalian ingin mengedit sesuatu di phpMyAdmin kalian hanya tinggal mencari direktorinya di direktori /html, dengan perintah berikut. Langkah ini bisa kalian lakukan ataupun tidak, intinya kalian harus teliti nantinya.
- Restart lagi Nginxnya dengan perintah.
#systemctl restart nginx atau service nginx restart
- Kemudian cek phpMyAdminnya dengan menuliskan IP-address/phpmyadmin di URL web browser.
7. Hasil & Kesimpulan
Dengan menggunakan LEMP Server ini, performa dari server saya meningkat, misalnya Nginx hanya memakan 10% resource dari CPU yang dipakai.
8. Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar